Senin, 04 Januari 2016
REGISTRASI PETA DENGAN ARC GIS 10
PROSES DIGITASI PETA
Pengertian
digitasi secara umum adalah membuat data spasial baru dengan format shapefile.
Data dari format raster dari objek-objel tertentu yang ingin didigitasi dari
format raster dibuat dalam fomat shapefile. Sebelum kita melakukan
proses digitasi, yang pertama dilakukan adalah proses registrasi atau
rektifikasi peta.
1. REGISTRASI PETA.
Registrasi
peta merupakan proses memasukkan data referensi geografi kedalam peta Raster
yang akan didigitasi.
Sebelum
memulai proses selanjutnya, agar data yang dibuat tersusun rapi maka terlebih
dahulu buatkan satu folder digitasi yang didalamnya buatkan lagi 4 ( empat ) folder untuk penyimpana data
yaitu, folder raster, shapefile, mxd dan folder lay out, kemudian masukkan peta
yang ingin didigitasi kedalam foler raster yang telah dibuat.
Apabila foldernya sudah siap maka kita akan siap melakukan proses
selanjutnya.
Langkah langkahnya sebagai berikut.
Buka
program Arc gis 10.2
Ø
Masukkan data raster dari peta yang akan didigitasi melalui tombol adddata
( )
·
Browse sampai pada data peta yeng tersimpan dalam
folder raster,pilih peta yang akan didigitasi, klik add.
·
Aktifkan tombol georefercing dengan cara
klik kanan pada toolbar dan pilih georeferncing.
·
Sebelum melanjutkan proses registrasi, terlebih
dahulu pastikan koordinat sistem yang dipakai sesuai dengan wilayah pada peta
yang akan didigitasi dengan cara, klik kanan pada layer pilih properties
·
Klik coordinate system.
·
Pilih projected coodinate system.
·
Pilih UTM, WGS 1984, dan kemudian pilih zona UTM sesuai dengan zona
dari peta yang akan diregistrasi. Karena peta yang saya gunakan berada pada
zona WGS
1984 UTM Zone 51 s maka saya klik WGS 1984 UTM Zone 51 s , lalu klik apply
dan ok.
·
Tambahkan titik kontrol koordinat pada peta raster dari tiap pojok
peta raster. Zoom pojok kiri peta dengan tombol ( )
·
Klik tombol georeferncing ( )
·
Klik
pada titik pertemuan koordinat y dan y, klik kiri,
Ø klik
kanan, pilih input DMS of lon and lat...
Ø Masukkan
koordina pada jendela dialog yang muncul sesuai dengan koordinat pada peta
raster.
Ø Apabila
petanya hilang, maka maka klik kanan peta pada table of contents, pilih Zoom to layer.
Ø Masukkan
semua titiki kontor dengan cara yang sama.
Ø Setelah
semua titik kontrol dimasukkan,berikutnya adalah memeriksa
Ø Setelah
semua titik kontrol dimasukkan sebelum data georeferencing di up date, maka
sebelumnya adalah mengecek rms errornya dengan cara mengklik view
link table . nilai dari rms error yang direkomendasikan
adalah dibawah 1 ( satu )
Ø Selanjutnya
adalah klik georeferncing, pilih rectify, pilih output location yang
dikehendaki, klik save.
Ø Apabila
sudah directify, maka berikutnya adalah klik georeferencing dan pilih update
georeferencing.
Ø Langkah
registrasi peta telah selesai.
2.
DIGITASI
Apabila peta sudah diregistrasi maka peta sudah
siap untuk didigitasi. Sebelumnya tadi kita sudah membuat beberapa folder untuk
tempat penyimpanan semua data yang kita kerjakan jadi setiap data yang baru
disimpan pada foldernya masing masing sesuai dengan format datanya.
Ø Untuk
memulai proses digitasi, pertama – tama buka jendela catalog, browse sampai pada folder
SHP yang telah kita buat, klik kanan , pilih new – shapehile.
Ø Akan
muncul jendela dialog create new shapefile. Pada kolom name,
masukan nama sesuai objek yang akan didigitasi.
Ø Pada
kolom feature type, pilih type fitur yang akan didigitasi. Apabila
fitur yang akan didigitasi adalah titik maka pilih point, yang berbentuk
garis pilih polyline dan apabila fiturnya berupa kawasan atau area pilih polygon.
Ø Masih
pada jendela create new shapefile, klik edit – projected coordinate system – UTM –
WGS 1984 – southern hemisphere – WGS 1984
UTM Zone 51s.
Ø Buatlah beberapa fitur sesuai dengan
objek yang akan didigitasi.
Ø
Saat ini
saya akan mendigitasi objek ibukota kecamatan, jaringan jalan dan kecamatan
maka shapefile
yang dibuat ada 3 ( tiga ).
Ø Apabila shapefilenya
sudah siap maka kita akan siap untuk mendigitasi.
Ø Untuk
memulai digitasi klik tombol editor, pilh start editing.
Ø Apabila
sudah berada pada mode editing maka pada jendela create features pilih
shapefile sesuai dengan objek yang akan didigitasi.
Ø Mulai
mendigitasi.
Ø Digitasi
objek point pada titik ibukota kecamatan
Ø Objek
polyline pada jaringan jalan.
Ø Objek
polyline untuk objek kecamatan.
Ø Untuk
objek polyline dan polygon klik satu kali untuk memulai dan double klik untuk
berhenti mendigitasi.
Ø Apabila
semua objek telah selesai didigitasi maka klik editor-save edits- stop editing.
Setelah
semua objek selesai di digitasi, selanjutnya adalah kita akan memasukkan data
atribut.
Data
atribut yang akan dimasukkan pertama adalah point ibukota kecamatan.
Ø Klik
kana pada layer ibukota kecamatan, pilih open attribute table.
Ø Akan
muncul attribute dari layer ibukota kecamatan, buat field baru, klik option
– add field maka akan muncul jendela add field,
Ø Pada
kolom name, ketik ibukota kecmatan
Ø Pada
kolom type pilih text.
Ø Pada
kolom length ketik 25
Ø Klik OK.
Ø Pada
toolbar editor, klik editor – start editing.
Ø Klik
ikon select
featute.
Ø Klik
titik ibukota kecamatan, maka akan muncul pada tabel sebagai warna biru, pada
tabel desa yang berwarna biru biru ketikan ibukota kecamatan sesuai dengan nama
kecamatan tersebut.
Ø Ulangi
langkah ini sampai semua data attribute ibukota kecamatan semuanya terisi.
Ø Setelah
mengisi attribute dari ibukota kecamatan selanjutnya kita akan mengisi
attribute kecamatan.
Ø Langkahnya
kurang lebih sama, klik kanan pada layer kecamatan, pilih open
attribute table,buatkan field baru dan masukkan data sesuai
dengan nama kecamatannya,
Ø Setelah
semua data attribute dimasukkan, pada toolbar editor save edits – stop editing.
Itulah langkah langkah
mendigitasi sebuah peta. Setelah semua data spaial dimasukkan kedalam peta yang
kita buat maka peta akan diatur tata letak atau layoutnya.
3.
LAYOUT
Setelah peta telah selesai didigitasi maka,
langkah selanjutnya adalah kita akan mengatur tata letak peta sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Ø Untuk
masuk pada mode Layout, klik view dan pilih
Ø Tampilan
pada layout mode.
Ø Untuk
mengubah ukuran dan orientasi kertas, klik change layout dan pilih ukuran serta
orientasi kertas yang ingin digunakan.
Saya
menggunakan ukuran kertas ISO
A3 dengan orientasi Landscape.
Ø Apabila
kertas yang ingin digunankan telah ditentukan maka kita akan mengatur posisi peta
pada kertas sesuai dengan standar yang ada.
Ø
Ø Apabila
posisi peta pada kertas kerja sudah tepat, maka kita akan membuat grid
koordinatnya. Caranya adalah klik kanan pada layer, pilih properties.
Ø
Pilih
new grid, akan muncul jendela dialog. Apabila kita ingin menggunakan grid
geografis, pilih Graticule : divides by meridians and parallels, tetapi kalau
mau menggunakan grid UTM pilih Measured Grid : divides map into a grid of map
units.
Gambar
3. 06 jendela grid and graticules wizard.
Ø Disini
saya menggunakan grid geografis, maka saya pilih graticule : divides by meridians and parallels, klik
next.
Ø Pilih graticule and labels, masukkan
nilai interval. Klik next sampai finish. Klik apply lalu OK. Maka grid akan
muncul pada peta.
Ø Selanjutnya
adalah kita mengatur orientasi pada label koordinatnya. Klik layer, pilih
properties, lalu pada jendela data frame proporties, klik properties lalu
labels.
Ø Pada
jendela reference system properties, berikan tanda centang pada pada kolom left
dan rigth lalu klik ok.
Ø Selanjutnya
kita akan membuat garis pinggir untuk peta. Caranya pada toolbar, klik insert
pilih neatline...
Ø Pada
jendela neatline, pilih place around selected element(s), atur jarak neatline
dengan peta pada kolom gap. Pada tutorial ini gap yang saya gunakan adalah 17
pts. Klik Ok
Ø Setelah
membuat neatlinenya maka selanjutnya akan gambarkan pembagian kotak – kotak
sesuai dengan standar penyajian peta. Pada laporan ini saya menggunakan standar
penyajian peta rupa bumi Indonesia dari 20. SNI 6502.4-2010 Spesifikasi
penyajian peta rupa bumi 250.000.
Ø Buatkan
skala, legenda, dan orientasi mata angin dengan menu insert.
Ø Masukan
legenda
Ø Setelah
semua unsur peta telah dimasukkan maka peta akan kita simpan dengan format MXD
pada folder yang telah di buat, dan mengekspor peta kedalam format raster
seperti JPEG , TIFF dan lain-lain, tapi format yang direkomendasikan adla
format TIFF
Itulah proses mendigitasi peta.
Contoh layout.
Sekian dan terima kasih.
Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)